Rabu, 27 Mei 2009

297 SD di Sukoharjo Rusak Kualitas Pendidikan Dasar Jeblok

SUKOHARJO (Joglosemar): Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukoharjo mengakui kualitas pendidikan di jenjang Sekolah Dasar (SD) sangat memprihatinkan. Namun instansi itu berdalih rendahnya kualitas pendidikan SD tak lepas dari banyaknya lokal gedung SD yang kondisinya kurang memadai. “Harus kita akui, pendidikan kita (di Sukoharjo-red) jeblok terutama di tingkat SD. Salah satu faktornya karena banyak gedung yang sudah rusak sehingga proses belajar mengajar kurang nyaman,” papar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo Djoko Raino Sigit kepada Joglosemar di ruang kerjanya Jumat (30/01) kemarin.Djoko menyebutkan hasil pemetaan kondisi fisik sekolah 2008 lalu, ada sekitar 297 dari total 497 gedung SD di Sukoharjo yang mendesak diperbaiki lantaran kondisinya mengenaskan. Kerusakan hampir terjadi pada seluruh lokal baik ruang kelas maupun ruang guru. Artinya, rehab total diperlukan untuk tujuh lokal di tiap SD. “Gedung SD yang rusak mayoritas gedung SD dari Program Inpres yang usianya di atas 30 tahun. Makanya wajar kalau sekarang banyak yang rusak,” ujar dia.Sebab itu, program utama tahun 2009 ini adalah rehab gedung SD mendesak dilakukan. Hanya saja, hal itu akan dilakukan secara bertahap, dan tahun ini, pihaknya mengalokasikan perbaikan untuk 175 gedung SD. Selain alasan ketersediaan anggaran, prioritas tersebut diambil dengan pertimbangan 175 SD yang gedungnya diperbaiki itu disiapkan untuk menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Peningkatan MutuKebijakan itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang tersebut. Saat ini, lanjutnya, baru ada 11 SD berstatus SSN dari total 497 SD. Padahal untuk menopang peningkatan mutu, setidaknya dibutuhkan 192 SD SSN. ”Salah satu upaya untuk mendongkrak mutu pendidikan SD ya dengan memperbaiki sarana dan prasarana khususnya gedung. Kalau sudah diperbaiki baru kita siapkan untuk proses menuju SD SSN agar ke depannya mutunya jadi baik,”terang Djoko.Tiap SD, lanjutnya, akan mendapat anggaran rehab total sebesar Rp 240 juta dari dana APBD dan APBN. Sementara, untuk perbaikan ratusan SD rusak lainnya akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran.Selain memperbaiki 175 gedung SD, Dinas Pendidikan tahun ini juga akan merehab sejumlah lokal kelas SMP dan SMA. Lokal kelas SMP yang akan diperbaiki sebanyak 87 paket, dengan biaya perbaikan perkelas Rp 60 juta. Sedangkan lokal kelas SMA yang akan diperbaiki sebanyak 15 paket, dengan nilai tiap paket Rp 75 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar